Membeli rumah sering dianggap sebagai mimpi yang mustahil bagi generasi milenial, terutama dengan kenaikan harga properti yang drastis. Padahal, memiliki rumah di Usia Muda bukanlah hal yang mustahil, melainkan membutuhkan perencanaan keuangan yang cerdas dan disiplin. Kuncinya adalah mengubah pola pikir dari konsumtif menjadi investasi jangka panjang, serta memanfaatkan instrumen keuangan yang tersedia.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan target finansial yang realistis. Hitunglah perkiraan biaya total, termasuk uang muka (DP), biaya KPR, dan biaya notaris. Setelah mendapatkan angka tersebut, buatlah anggaran bulanan yang ketat. Alokasikan persentase tetap dari pendapatan Anda ke rekening tabungan rumah, memperlakukannya layaknya tagihan wajib yang tidak bisa dinegosiasikan.
Daripada menunggu mendapatkan rumah impian, fokuslah pada rumah pertama yang terjangkau (starter home). Usia Muda adalah waktu terbaik untuk fleksibel dalam lokasi dan ukuran. Pertimbangkan rumah di pinggiran kota yang sedang berkembang atau properti sekunder yang membutuhkan sedikit renovasi. Properti ini cenderung memiliki harga yang lebih rendah dan potensi apresiasi nilai di masa depan.
Salah satu tantangan terbesar adalah mengumpulkan uang muka. Milenial dapat memanfaatkan skema pembiayaan khusus yang ditawarkan pemerintah, seperti KPR bersubsidi atau program DP ringan. Selain itu, Usia Muda memungkinkan Anda untuk mencari sumber pendapatan tambahan atau memulai investasi berisiko rendah-menengah untuk mempercepat pertumbuhan dana yang dikumpulkan, mencapai target DP lebih cepat.
Penting untuk membangun riwayat kredit yang bersih sejak dini. Lender (pemberi pinjaman) akan menilai skor kredit Anda sebelum menyetujui KPR. Bayar tagihan tepat waktu dan hindari akumulasi utang konsumen yang tidak perlu. Skor kredit yang baik tidak hanya memastikan pengajuan KPR disetujui, tetapi juga dapat memberikan Anda suku bunga pinjaman yang lebih kompetitif.
Manfaatkan waktu luang di Usia Muda untuk riset mendalam. Pahami tren pasar properti lokal, pelajari seluk-beluk KPR, dan bandingkan suku bunga dari berbagai bank. Jangan terburu-buru. Pengetahuan adalah kekuatan terbesar Anda dalam negosiasi dan pengambilan keputusan. Semakin banyak informasi yang Anda miliki, semakin besar peluang Anda mendapatkan kesepakatan terbaik.
Memiliki rumah di Usia Muda menuntut Anda untuk mengelola gaya hidup secara bijaksana. Pertimbangkan untuk mengurangi pengeluaran yang tidak esensial, seperti hiburan mahal atau berlangganan yang berlebihan. Setiap rupiah yang diselamatkan dapat dialihkan ke tabungan rumah, mempercepat pencapaian tujuan besar ini, bahkan hanya beberapa bulan.
Kesimpulannya, perjalanan milenial menuju kepemilikan rumah membutuhkan disiplin, kesabaran, dan kemampuan adaptasi. Dengan perencanaan yang terstruktur, fokus pada keterjangkauan, dan memanfaatkan semua program yang ada, memiliki kunci rumah di Usia Muda adalah pencapaian yang realistis dan langkah awal yang solid menuju kemerdekaan finansial.
