Pria Menjadi Korban Mutilasi Jasad Ditemukan di Kebuh Kalbar

Penemuan jasad seorang pria yang menjadi Korban Mutilasi di sebuah kebun terpencil di Kalimantan Barat menggemparkan warga sekitar dan memicu penyelidikan serius oleh pihak kepolisian. Kasus keji ini menambah daftar panjang kejahatan brutal yang menuntut aparat untuk segera mengungkap motif dan pelaku di balik peristiwa tragis ini.

Jasad Korban Mutilasi ditemukan oleh seorang warga bernama Bapak Supriadi (55), pada hari Selasa, 20 Mei 2025, sekitar pukul 08.30 WIB, saat ia sedang beraktivitas di kebunnya di wilayah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Bapak Supriadi yang mencium bau busuk tak sedap kemudian menemukan beberapa bagian tubuh manusia yang terpisah dan tercecer di antara semak-semak. Temuan mengerikan ini segera dilaporkan ke Polsek setempat.

Setelah menerima laporan, Tim Identifikasi (Inafis) Polres Kubu Raya dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kalimantan Barat segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa korban adalah seorang pria dewasa, namun identitasnya masih belum diketahui karena kondisi jasad yang rusak parah. Bagian tubuh yang ditemukan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalbar untuk dilakukan autopsi dan identifikasi lebih lanjut. Kasus ini ditangani langsung oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kubu Raya.

Kapolres Kubu Raya, AKBP Doni Susanto, S.IK., M.H., dalam keterangannya pada hari Rabu, 21 Mei 2025, menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus Korban Mutilasi ini. “Kami sedang mengumpulkan setiap petunjuk dan melakukan penyelidikan mendalam, termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi dan meminta keterangan dari saksi-saksi. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan spekulasi yang belum jelas kebenarannya,” ujar AKBP Doni Susanto.

Kasus Korban Mutilasi ini menunjukkan tingkat kekejaman yang luar biasa dan menjadi prioritas bagi kepolisian untuk segera mengungkap pelaku dan motif di balik kejahatan ini. Penyelidikan masih terus berlangsung, dengan harapan identitas korban dapat segera terungkap dan pelaku dapat segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.