Upaya pemberantasan narkoba terus digencarkan oleh aparat penegak hukum di Indonesia. Dalam sebuah operasi penangkapan di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel), seorang penyelundup narkoba terpaksa dilumpuhkan dengan tindakan tegas terukur oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) karena mencoba berontak dan membahayakan petugas. Kejadian ini menegaskan risiko tinggi yang dihadapi aparat dalam memerangi jaringan peredaran narkoba yang semakin nekat.
Insiden tersebut terjadi pada Rabu malam, 28 Mei 2025, sekitar pukul 23.00 WITA, di sebuah lokasi tersembunyi di pedalaman Kalsel. Tim BNN yang telah melakukan pengintaian selama beberapa minggu berhasil mengidentifikasi sebuah sindikat narkoba besar yang beroperasi di wilayah tersebut. Operasi penangkapan dilakukan setelah dipastikan adanya transaksi narkoba dalam jumlah besar.
Ketika tim BNN mencoba melakukan penangkapan terhadap terduga penyelundup narkoba berinisial HS (45), ia secara tiba-tiba melakukan perlawanan sengit. Pelaku mencoba menyerang petugas dengan senjata tajam dan berusaha melarikan diri ke area hutan yang gelap. Dalam situasi yang mengancam keselamatan petugas, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), petugas BNN terpaksa melepaskan tembakan peringatan. Namun, karena pelaku tetap tidak mengindahkan dan justru semakin agresif, tembakan terarah ke bagian kaki pelaku terpaksa dilepaskan.
Pelaku HS akhirnya berhasil dilumpuhkan dan segera diberikan pertolongan pertama oleh tim medis BNN di lokasi, sebelum dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Dari lokasi penangkapan, petugas BNN berhasil mengamankan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 5 kilogram dan ekstasi sebanyak ribuan butir yang disembunyikan dalam kemasan makanan ringan. Selain itu, beberapa alat komunikasi dan uang tunai juga turut disita.
Saat ini, penyelundup narkoba HS berada dalam perawatan medis di bawah pengawasan ketat aparat dan akan segera menjalani proses hukum setelah kondisinya membaik. Kepala BNN Provinsi Kalsel, Brigjen Pol. Arief Setiawan, pada Kamis, 29 Mei 2025, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang lebih besar di balik penangkapan HS. Tindakan tegas terhadap penyelundup narkoba ini diharapkan menjadi peringatan keras bagi para pelaku kejahatan narkotika lainnya.