Seorang pelaku pencurian dilaporkan meninggal dunia dengan cara tragis setelah terjebak dan terhimpit pintu gerbang sebuah sekolah di Kalimantan Tengah. Insiden yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Kasongan, Kabupaten Katingan, ini bermula ketika pelaku diduga hendak melakukan aksi pencurian di lingkungan sekolah pada Selasa dini hari, 13 Mei 2025. Pihak kepolisian dari Sektor Katingan Hilir membenarkan adanya kejadian tersebut dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Berdasarkan keterangan dari Kapolsek Katingan Hilir, AKP Sumarya, kejadian bermula sekitar pukul 03.00 WIB. Warga sekitar yang curiga melihat seorang pria mencurigakan berusaha masuk ke area sekolah segera menghubungi pihak berwajib dan beberapa warga lainnya. Diduga panik karena aksinya diketahui, pelaku berusaha melarikan diri dengan cara memanjat dan melompati pagar sekolah. Namun, saat berusaha melewati pintu gerbang sekolah yang terbuat dari besi dan dalam kondisi tertutup sebagian, pelaku diduga terpeleset dan tubuhnya terjepit di antara sela-sela pintu gerbang.
Nahasnya, posisi terjepit tersebut mengakibatkan pelaku tidak dapat bergerak dan diduga mengalami sesak napas hingga akhirnya meninggal dunia. Warga yang tiba di lokasi bersama petugas kepolisian menemukan pelaku dalam kondisi sudah tidak bernyawa dengan tubuh masih terhimpit di pintu gerbang sekolah. Proses evakuasi jenazah pelaku berlangsung cukup sulit dan membutuhkan waktu beberapa saat. Identitas pelaku kemudian diketahui bernama Joni (32 tahun), seorang residivis kasus pencurian yang sudah beberapa kali keluar masuk penjara.
Kapolsek AKP Sumarya menambahkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus percobaan pencurian yang berujung pada meninggal dunianya pelaku. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan segera melaporkan segala aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar kepada pihak kepolisian. Kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua akan bahaya tindakan melanggar hukum yang dapat berakibat fatal,” ujarnya. Jenazah pelaku kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat untuk dilakukan visum et repertum. Pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, termasuk alat yang diduga digunakan pelaku untuk mencoba melakukan pembobolan. Kasus ini menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi pelaku kejahatan dan pentingnya menjaga keamanan lingkungan sekolah dari tindak kriminalitas.