“Hormon Lapar” Mendorong Makan: Spageti Memicu Insulin yang Membuat Anda Terus Ingin Makan

Spageti putih, yang terbuat dari biji-bijian olahan, seringkali memicu siklus rasa lapar yang tak terhindarkan setelah Anda selesai makan. Fenomena ini terkait erat dengan respons hormonal tubuh terhadap karbohidrat sederhana. Mengonsumsi spageti dalam jumlah besar dapat secara dramatis memengaruhi insulin dan Hormon Lapar, yang dikenal sebagai ghrelin.

Setelah Anda menikmati semangkuk spageti, tubuh mencerna karbohidrat olahan tersebut dengan sangat cepat, menyebabkan kadar glukosa darah melonjak tajam. Sebagai respons, pankreas segera melepaskan insulin dalam jumlah besar. Insulin bertugas memindahkan glukosa dari darah ke sel untuk energi, namun pelepasan yang masif ini sering kali berlebihan.

Pelepasan insulin yang tiba-tiba dan besar-besaran ini menyebabkan glukosa darah turun kembali dengan sangat cepat, bahkan jatuh di bawah level normal. Penurunan gula darah inilah yang mengirimkan sinyal bahaya ke otak. Tubuh kemudian menginterpretasikannya sebagai kondisi “kelaparan,” meskipun Anda baru saja makan.

Pada saat glukosa darah jatuh, tubuh meningkatkan produksi Hormon Lapar (ghrelin). Ghrelin adalah sinyal lapar utama yang diproduksi di perut dan memberi tahu otak bahwa tubuh membutuhkan asupan energi. Peningkatan ghrelin yang cepat setelah mengonsumsi karbohidrat olahan seperti spageti akan mendorong Anda untuk mencari makanan lagi dalam waktu singkat.

Siklus ini menciptakan “jebakan” yang merusak diet: makan spageti, gula darah naik, insulin membanjiri, gula darah anjlok, lalu Hormon Lapar melonjak. Akibatnya, Anda cenderung mengonsumsi kalori lebih banyak sepanjang hari karena rasa lapar yang dipicu secara hormonal ini. Ini menjelaskan mengapa sulit merasa puas hanya dengan satu porsi kecil spageti.

Mengubah jenis karbohidrat adalah kuncinya. Beralihlah ke spageti gandum utuh atau sayuran yang diolah seperti zucchini noodles (zoodles). Karbohidrat kompleks ini kaya serat, yang memperlambat pencernaan. Proses yang lambat ini menjaga kadar gula darah dan insulin lebih stabil, secara alami menekan Hormon Lapar.

Dengan memilih karbohidrat yang lebih kompleks, Anda dapat mengendalikan respons insulin tubuh, menstabilkan kadar glukosa darah, dan mencegah lonjakan ghrelin yang tak perlu. Langkah ini sangat penting untuk menjaga nafsu makan tetap terkendali dan berhasil dalam program manajemen berat badan Anda.

journal.pafibungokab.org

learn.pafipemkotkerinci.org

news.pafipemkotpalopo.org

toto slot

toto slot