Bulan: Mei 2025

Widiyanti Putri Wardhana: Sosok Menteri Pariwisata di Kabinet Prabowo

Widiyanti Putri Wardhana: Sosok Menteri Pariwisata di Kabinet Prabowo

Widiyanti Putri Wardhana menjadi salah satu sosok yang menarik perhatian di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia resmi menjabat sebagai Menteri Pariwisata sejak 21 Oktober 2024, menggantikan Sandiaga Uno. Latar belakangnya yang kuat di dunia usaha dan sosial menjadikan Widiyanti Putri Wardhana sebagai figur yang menjanjikan di sektor pariwisata Indonesia.

Lahir pada 8 Desember 1970 di Singapura, Widiyanti Putri Wardhana memiliki rekam jejak pendidikan yang mumpuni dengan gelar Sarjana Sains di bidang Administrasi Bisnis dari Pepperdine University, California, Amerika Serikat. Pendidikan ini membekalinya dengan pemahaman mendalam mengenai manajemen dan strategi bisnis, yang akan sangat relevan dalam memajukan pariwisata.

Sebelum diangkat sebagai menteri, Widiyanti dikenal sebagai pengusaha sukses dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di berbagai industri, terutama agribisnis dan energi. Ia pernah menjabat sebagai Direktur dan Komisaris di PT Teladan Prima Agro Tbk (TPA), sebuah perusahaan agribisnis besar yang mengelola perkebunan kelapa sawit dan energi terbarukan. Pengalaman ini menunjukkan kapabilitas manajerialnya.

Selain kiprah bisnis, Widiyanti juga aktif di berbagai organisasi sosial. Ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia (YJI) untuk periode 2018-2024, serta Ketua Yayasan Teladan Utama dan Dewan Pengawas Yayasan Kawula Madani. Keterlibatannya di sektor sosial menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat.

Dengan latar belakang sebagai pengusaha yang memiliki visi kuat dan pengalaman luas, Widiyanti diharapkan mampu membawa inovasi dan strategi baru dalam pengembangan pariwisata Indonesia. Ia diharapkan dapat mengintegrasikan pendekatan bisnis yang efisien dengan kebijakan publik yang inklusif untuk mendorong pertumbuhan sektor ini.

Sebagai Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana memiliki tugas besar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, mengembangkan destinasi wisata yang berkelanjutan, serta memberdayakan masyarakat lokal. Visinya adalah mengembangkan pariwisata yang inklusif dan memberikan pengalaman luar biasa bagi wisatawan, sembari melindungi lingkungan.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca tentang yang terjadi di sekitar Indonesia, terimakasih !

Gerakan Bersih Sungai: Warga Banjarmasin Peduli Lingkungan

Gerakan Bersih Sungai: Warga Banjarmasin Peduli Lingkungan

Sungai adalah urat nadi kehidupan bagi warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kota yang dijuluki “Kota Seribu Sungai” ini sangat bergantung pada keberadaan sungai-sungai yang sehat. Oleh karena itu, inisiatif seperti Gerakan Bersih Sungai menjadi sangat penting. Ini bukan hanya sekadar aksi membersihkan sampah, melainkan wujud nyata kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup mereka yang tak ternilai harganya.

Gerakan Bersih Sungai di Banjarmasin seringkali digagas oleh komunitas lokal, mahasiswa, hingga pemerintah daerah. Mereka secara rutin mengadakan kegiatan pembersihan di berbagai titik sungai, mulai dari pusat kota hingga area permukiman. Ratusan relawan terlibat aktif, bahu-membahu mengumpulkan sampah plastik, limbah rumah tangga, dan kotoran lainnya yang mengotori aliran air.

Aktivitas Gerakan Bersih ini memiliki dampak ganda. Selain secara langsung mengurangi polusi visual dan material di sungai, kegiatan ini juga berfungsi sebagai kampanye edukasi. Saat masyarakat melihat langsung volume sampah yang berhasil diangkat, kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan sungai akan meningkat. Ini mendorong perubahan perilaku untuk tidak membuang sampah sembarangan lagi ke sungai.

Partisipasi dalam Gerakan Bersih Sungai juga memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong antarwarga. Mereka belajar bekerja sama untuk tujuan yang mulia, menciptakan ikatan sosial yang erat. Semangat kolektif ini penting dalam membangun komunitas yang peduli lingkungan, di mana setiap individu merasa bertanggung jawab terhadap kelestarian alam di sekitar mereka.

Selain pembersihan fisik, beberapa Gerakan Bersih Sungai juga dilengkapi dengan program penanaman pohon atau edukasi tentang pengolahan limbah. Ini menunjukkan pendekatan yang komprehensif dalam menjaga kelestarian ekosistem sungai. Harapannya, kualitas air sungai dapat terus membaik, mendukung kehidupan flora dan fauna air, serta menjadi sumber air bersih bagi warga.

Pada akhirnya, Gerakan Bersih Sungai adalah cerminan dari kecintaan warga Banjarmasin terhadap kota mereka. Dengan terus menggaungkan semangat ini, sungai-sungai akan tetap bersih, sehat, dan berfungsi optimal sebagai jalur transportasi, sumber mata pencarian, serta identitas budaya. Mari bersama-sama menjaga sungai, demi masa depan Banjarmasin yang lebih lestari dan indah.

Penyelundup Narkoba Ditembak BNN Akibat Berontak, Kalsel

Penyelundup Narkoba Ditembak BNN Akibat Berontak, Kalsel

Upaya pemberantasan narkoba terus digencarkan oleh aparat penegak hukum di Indonesia. Dalam sebuah operasi penangkapan di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel), seorang penyelundup narkoba terpaksa dilumpuhkan dengan tindakan tegas terukur oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) karena mencoba berontak dan membahayakan petugas. Kejadian ini menegaskan risiko tinggi yang dihadapi aparat dalam memerangi jaringan peredaran narkoba yang semakin nekat.

Insiden tersebut terjadi pada Rabu malam, 28 Mei 2025, sekitar pukul 23.00 WITA, di sebuah lokasi tersembunyi di pedalaman Kalsel. Tim BNN yang telah melakukan pengintaian selama beberapa minggu berhasil mengidentifikasi sebuah sindikat narkoba besar yang beroperasi di wilayah tersebut. Operasi penangkapan dilakukan setelah dipastikan adanya transaksi narkoba dalam jumlah besar.

Ketika tim BNN mencoba melakukan penangkapan terhadap terduga penyelundup narkoba berinisial HS (45), ia secara tiba-tiba melakukan perlawanan sengit. Pelaku mencoba menyerang petugas dengan senjata tajam dan berusaha melarikan diri ke area hutan yang gelap. Dalam situasi yang mengancam keselamatan petugas, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), petugas BNN terpaksa melepaskan tembakan peringatan. Namun, karena pelaku tetap tidak mengindahkan dan justru semakin agresif, tembakan terarah ke bagian kaki pelaku terpaksa dilepaskan.

Pelaku HS akhirnya berhasil dilumpuhkan dan segera diberikan pertolongan pertama oleh tim medis BNN di lokasi, sebelum dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Dari lokasi penangkapan, petugas BNN berhasil mengamankan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 5 kilogram dan ekstasi sebanyak ribuan butir yang disembunyikan dalam kemasan makanan ringan. Selain itu, beberapa alat komunikasi dan uang tunai juga turut disita.

Saat ini, penyelundup narkoba HS berada dalam perawatan medis di bawah pengawasan ketat aparat dan akan segera menjalani proses hukum setelah kondisinya membaik. Kepala BNN Provinsi Kalsel, Brigjen Pol. Arief Setiawan, pada Kamis, 29 Mei 2025, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang lebih besar di balik penangkapan HS. Tindakan tegas terhadap penyelundup narkoba ini diharapkan menjadi peringatan keras bagi para pelaku kejahatan narkotika lainnya.

Orangutan Borneo: Upaya Konservasi Primata Endemik yang Kritis

Orangutan Borneo: Upaya Konservasi Primata Endemik yang Kritis

Orangutan Borneo (Pongo pygmaeus) adalah salah satu primata endemik kebanggaan Indonesia yang keberadaannya kini di ambang kritis. Dengan ciri khas rambut kemerahan dan lengan panjang yang kuat, orangutan ini memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan hujan tropis di Pulau Borneo. Namun, laju deforestasi dan perburuan telah menempatkan mereka dalam kategori “Sangat Terancam Punah” oleh IUCN, mendorong berbagai upaya konservasi yang masif.

Habitat utama Orangutan Borneo adalah hutan hujan dataran rendah yang kaya akan pohon buah. Mereka adalah penyebar biji yang efektif, membantu regenerasi hutan dan menjaga keanekaragaman hayati. Sayangnya, habitat alami mereka terus menyusut dengan cepat akibat pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, pertambangan, dan pembalakan liar. Fragmentasi hutan membuat populasi orangutan terisolasi, meningkatkan risiko konflik dengan manusia dan mengurangi kemampuan mereka untuk mencari makan serta bereproduksi.

Menghadapi ancaman ini, berbagai organisasi dan pemerintah di Indonesia serta komunitas internasional telah melancarkan program konservasi yang intensif. Salah satu fokus utama adalah penyelamatan dan rehabilitasi orangutan yang terluka atau kehilangan induknya. Pusat-pusat rehabilitasi seperti yang dikelola oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, menampung orangutan yatim piatu, mengajarkan mereka keterampilan bertahan hidup di alam liar, hingga akhirnya dapat dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.

Selain rehabilitasi, upaya pencegahan deforestasi juga menjadi krusial. Ini melibatkan penegakan hukum yang lebih ketat terhadap perambahan hutan ilegal, promosi praktik pertanian berkelanjutan seperti kelapa sawit lestari, dan program reforestasi di area-area yang rusak. Edukasi masyarakat lokal tentang pentingnya menjaga dan habitatnya juga terus digencarkan untuk membangun kesadaran kolektif.

Tantangan dalam konservasi Orangutan Borneo memang besar, namun semangat untuk melindungi primata unik ini tidak pernah padam. Dengan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, LSM, masyarakat, maupun sektor swasta, diharapkan masa depan orangutan Borneo dapat terselamatkan. Melindungi mereka berarti melindungi warisan alam Indonesia yang tak ternilai dan menjaga keseimbangan ekosistem global Di indonesia

IKN Jadi Ibu Kota Politik: Target Prabowo 2028

IKN Jadi Ibu Kota Politik: Target Prabowo 2028

Presiden Prabowo Subianto menargetkan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan sepenuhnya berfungsi jadi sebagai ibu kota politik pada tahun 2028. Target ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan IKN, terutama fasilitas vital yang mendukung fungsi legislatif, yudikatif, dan eksekutif. Ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan visi pembangunan jangka panjang.

Menurut Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, target 2028 ini sejalan dengan rencana pembangunan ekosistem kawasan IKN yang meliputi kantor-kantor pemerintahan dan hunian bagi para aparatur sipil negara (ASN). Percepatan ini diperlukan agar fungsi-fungsi kenegaraan dapat segera berpindah dan beroperasi secara optimal di ibu kota baru.

Pembangunan kompleks legislatif dan yudikatif menjadi fokus utama untuk mencapai target ini. Meskipun sudah ada desain dasar sebelumnya, Presiden Prabowo meminta agar desain tersebut dikaji ulang untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan dan visi IKN sebagai ibu kota politik.

Prabowo juga telah menyetujui anggaran sebesar Rp 48,8 triliun untuk kelanjutan pembangunan IKN periode 2025-2029. Dana ini akan digunakan untuk menyelesaikan infrastruktur penting, termasuk kompleks legislatif, yudikatif, ekosistem pendukungnya, serta membuka akses menuju wilayah perencanaan IKN tahap kedua.

Keberadaan ketiga fungsi pemerintahan (eksekutif, legislatif, yudikatif) di IKN pada tahun 2028 akan menjadi penanda bahwa ibu kota baru ini sudah siap menjalankan tugas-tugas politik, baik harian maupun strategis. Ini menandai dimulainya era baru pemerintahan Indonesia di IKN.

Selain pembangunan infrastruktur vital, IKN juga diharapkan dapat menarik investasi swasta murni dan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Investor diharapkan membangun hotel, hunian, retail, dan perkantoran, menciptakan ekosistem kota yang lengkap dan mandiri.

Target Prabowo untuk menjadikan IKN ibu kota politik pada 2028 menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melanjutkan proyek strategis nasional ini. Dengan dukungan anggaran dan komitmen politik, diharapkan pembangunan IKN dapat berjalan sesuai rencana dan segera berfungsi sebagai pusat pemerintahan.

Langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara yang modern dan berpandangan ke depan. Dengan IKN yang berfungsi penuh sebagai ibu kota politik, Indonesia akan memiliki pusat pemerintahan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Keindahan dan Tantangan Kalimantan: Permata Hijau Nusantara

Keindahan dan Tantangan Kalimantan: Permata Hijau Nusantara

Keindahan dan Tantangan Kalimantan, pulau terbesar ketiga di dunia, adalah permata hijau Nusantara yang menyimpan kekayaan alam dan budaya luar biasa. Terkenal dengan hutan hujan tropisnya yang lebat, sungai-sungai besar yang meliuk, serta keanekaragaman hayati yang tak tertandingi, Kalimantan menjadi salah satu paru-paru dunia yang sangat vital. Namun, di balik keindahannya, pulau ini juga menghadapi tantangan besar yang menguji ketahanan ekosistem dan masyarakatnya.

Keindahan dan Tantangan utama Kalimantan adalah bentangan hutan yang luas. Hutan ini menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna endemik, termasuk orangutan, bekantan, harimau dahan, dan berbagai spesies burung langka. Ekosistem hutan ini juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim global dengan menyerap karbon dioksida. Kehidupan masyarakat adat Dayak yang erat dengan hutan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas pulau ini, dengan tradisi dan kearifan lokal yang mengajarkan harmoni dengan alam.

Selain kekayaan hayatinya, Kalimantan juga diberkahi dengan sumber daya alam melimpah, terutama batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Sektor pertambangan telah lama menjadi tulang punggung ekonomi di beberapa provinsi di Kalimantan, menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja. Namun, eksploitasi sumber daya ini juga membawa dampak lingkungan yang signifikan, seperti deforestasi, pencemaran air, dan hilangnya habitat alami.

Peran sungai-sungai besar seperti Sungai Mahakam, Sungai Barito, dan Sungai Kapuas sangat vital bagi kehidupan di Kalimantan. Sungai-sungai ini tidak hanya menjadi jalur transportasi utama yang menghubungkan pedalaman dengan kota-kota pesisir, tetapi juga sumber kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Aktivitas perikanan dan pertanian di sekitar sungai menjadi bagian dari mata pencarian masyarakat lokal.

Namun, laju pembangunan dan eksploitasi yang tidak terkendali menimbulkan tantangan serius. Deforestasi akibat perkebunan kelapa sawit dan pertambangan menjadi ancaman terbesar bagi hutan dan keanekaragaman hayati. Konflik agraria, perubahan iklim, dan kebakaran hutan juga seringkali menjadi isu kompleks yang memerlukan perhatian serius. Masyarakat lokal, khususnya masyarakat adat, menjadi pihak yang paling merasakan dampak dari kerusakan lingkungan ini.

Meskipun demikian, berbagai upaya sedang digalakkan untuk menjaga kelestarian Kalimantan. Pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sipil berkolaborasi dalam program rehabilitasi hutan, konservasi satwa liar, dan pengembangan ekonomi berkelanjutan. Edukasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat adat menjadi kunci dalam menjaga Kalimantan tetap hijau.

Berita Terkini Polisi Dicopot Akibat Lecehkan ART di Kalbar

Berita Terkini Polisi Dicopot Akibat Lecehkan ART di Kalbar

Sebuah Berita Terkini yang menggemparkan datang dari Kalimantan Barat, di mana seorang oknum anggota kepolisian berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) berinisial SA telah dicopot dari jabatannya dan akan diproses hukum terkait dugaan pelecehan seksual terhadap seorang Asisten Rumah Tangga (ART). Kasus ini kembali menyoroti pentingnya penegakan kode etik dan disiplin di tubuh institusi Polri, serta perlindungan terhadap kelompok rentan.

Insiden dugaan pelecehan ini terjadi pada hari Jumat, 23 Mei 2025, sekitar pukul 20.00 WIB, di rumah dinas oknum polisi tersebut di sebuah kabupaten di Kalimantan Barat. Korban, seorang ART berusia 20 tahun, berinisial Melati (bukan nama sebenarnya), melaporkan kejadian yang menimpanya kepada pihak berwajib pada hari Sabtu, 24 Mei 2025. Berdasarkan keterangan awal korban kepada penyidik, dugaan pelecehan itu dilakukan ketika korban sedang sendirian di rumah. Segera setelah laporan diterima, Propam Polda Kalimantan Barat bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan internal.

Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat, Komisaris Besar Polisi Budi Cahyono, dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Senin, 26 Mei 2025, menyatakan bahwa Bripka SA telah menjalani pemeriksaan intensif oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Kalbar. “Setelah melalui proses pemeriksaan internal yang ketat dan mempertimbangkan bukti-bukti awal, Bidpropam telah merekomendasikan pencopotan yang bersangkutan dari jabatannya,” tegas Kombes Budi. Ini merupakan Berita Terkini yang menunjukkan respons cepat dari institusi.

Selain sanksi internal berupa pencopotan jabatan dan penempatan dalam penahanan khusus, Bripka SA juga akan menghadapi proses pidana umum. Penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Barat telah memulai penyelidikan dan akan menjerat yang bersangkutan dengan pasal-pasal terkait pelecehan seksual. Kasus ini menjadi prioritas utama bagi Kapolda Kalimantan Barat untuk memastikan keadilan bagi korban dan menjaga marwah institusi kepolisian. Berita Terkini ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi seluruh anggota Polri untuk selalu menjunjung tinggi etika dan profesionalisme dalam bertugas. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika mengalami atau menyaksikan tindak pidana serupa. Kasus ini membuktikan bahwa tidak ada toleransi bagi oknum yang melanggar hukum dan kode etik.

Aksi Anarkis Merusak Fasilitas Umum: Kerugian dan Dampak Sosial

Aksi Anarkis Merusak Fasilitas Umum: Kerugian dan Dampak Sosial

Aksi anarkis yang berujung pada perusakan fasilitas umum merupakan tindakan yang sangat merugikan, baik secara material maupun non-material. Fenomena ini seringkali terjadi dalam berbagai konteks, mulai dari demonstrasi yang berujung ricuh hingga tindakan vandalisme murni. Artikel ini akan mengulas secara spesifik mengenai kerugian yang ditimbulkan dan dampak sosial yang muncul akibat aksi anarkis perusakan fasilitas umum.

Kerugian material akibat aksi anarkis sangatlah nyata. Fasilitas umum seperti halte bus, rambu lalu lintas, taman kota, hingga gedung pemerintahan dibangun dengan biaya yang tidak sedikit dari anggaran negara, yang pada dasarnya adalah uang rakyat. Ketika fasilitas ini rusak, diperlukan biaya perbaikan atau penggantian yang juga berasal dari pajak masyarakat. Ini berarti, uang yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan atau peningkatan kesejahteraan lainnya, terpaksa dialokasikan untuk memperbaiki kerusakan yang tidak perlu. Sebagai contoh, perbaikan jembatan penyeberangan orang yang dirusak, atau penggantian lampu jalan yang dipecahkan, semuanya menambah beban keuangan negara dan pada akhirnya masyarakat sendiri.

Selain kerugian material, dampak sosial dari aksi anarkis jauh lebih kompleks dan berjangka panjang. Pertama, timbulnya rasa tidak aman dan ketidaknyamanan di tengah masyarakat. Fasilitas umum adalah cerminan dari ketertiban dan kenyamanan hidup bersama. Ketika fasilitas tersebut dirusak, masyarakat merasa lingkungan mereka tidak lagi aman dan nyaman untuk beraktivitas. Anak-anak mungkin kehilangan tempat bermain, atau warga kesulitan mengakses transportasi publik karena halte yang rusak.

Kedua, aksi anarkis juga dapat merusak tatanan sosial dan memicu ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan sesama warga. Masyarakat mungkin mempertanyakan efektivitas penegakan hukum atau bahkan integritas pihak-pihak yang terlibat dalam aksi tersebut. Perusakan fasilitas umum dapat menciptakan polarisasi dan memecah belah masyarakat, di mana satu pihak merasa dirugikan dan pihak lain merasa tindakannya adalah bentuk “perjuangan” atau “ekspresi”. Lingkungan sosial menjadi tegang dan konflik laten bisa muncul.

Ketiga, dan tidak kalah penting, fasilitas umum yang rusak menghambat akses masyarakat terhadap layanan dasar. Rumah sakit yang rusak, sekolah yang terbakar, atau sistem transportasi yang terganggu, semuanya berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat. Pendidikan terhambat, kesehatan terancam, dan mobilitas terbatas, yang pada akhirnya memperlambat kemajuan sosial dan ekonomi suatu daerah.

Geopark Dunia: Merangin dan Belitong Raih Pengakuan UNESCO

Geopark Dunia: Merangin dan Belitong Raih Pengakuan UNESCO

Merangin Jambi dan Belitong Bangka Belitung, dua permata geologi Indonesia, telah resmi menyandang status Geopark Dunia UNESCO. Pencapaian ini merupakan pengakuan global atas warisan geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya yang luar biasa di kedua wilayah. Status bergengsi ini diharapkan membawa dampak positif signifikan bagi konservasi, pendidikan, dan pariwisata berkelanjutan.

Geopark Merangin Jambi memukau dengan fosil flora Jambi berumur 300 juta tahun, sungai purba, dan fenomena geologi unik lainnya. Keberadaan fosil kayu dan daun purba menjadikannya situs paleontologi penting dunia. Keindahan alam yang menakjubkan, seperti air terjun dan gua, juga menambah daya tarik geopark ini.

Belitong, di sisi lain, dikenal dengan batuan granit khas berusia jutaan tahun yang membentuk lanskap ikonik. Pulau ini juga kaya akan timah dan memiliki sejarah pertambangan yang panjang. Keunikan geologi Belitong bersatu dengan keindahan pantai berpasir putih dan formasi batu granit raksasa yang memesona.

Pengakuan UNESCO bukan sekadar gelar, melainkan sebuah komitmen. Ini menuntut pengelolaan geopark secara berkelanjutan, melibatkan masyarakat lokal, dan mempromosikan pariwisata bertanggung jawab. Konservasi situs geologi, edukasi publik, dan pemberdayaan ekonomi lokal menjadi pilar utama pengembangan geopark.

Status Geopark Dunia membuka pintu bagi promosi internasional, menarik lebih banyak wisatawan minat khusus. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui industri pariwisata, kerajinan tangan, dan kuliner. Diharapkan juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan alam dan budaya.

Kedua geopark ini kini menjadi bagian dari jaringan global UNESCO Global Geoparks. Jaringan ini memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar geopark di seluruh dunia. Kolaborasi internasional akan memperkuat upaya konservasi dan pengembangan geopark di Merangin dan Belitong.

Masa depan cerah menanti Geopark Merangin Jambi dan Geopark Belitong. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait, kedua geopark ini dapat menjadi contoh sukses pengelolaan warisan alam berkelanjutan. Mari kita jaga dan lestarikan keindahan serta keunikan geologi Indonesia.

Pencapaian ini adalah kebanggaan bersama bagi Indonesia. Geopark Merangin dan Belitong membuktikan kekayaan alam dan budaya bangsa. Diharapkan semakin banyak wilayah di Indonesia yang menyusul, meraih pengakuan global, dan berkontribusi pada konservasi bumi.

Kalimantan: Meneguhkan Pancasila sebagai Fondasi Kuat Kehidupan Bermasyarakat

Kalimantan: Meneguhkan Pancasila sebagai Fondasi Kuat Kehidupan Bermasyarakat

Pulau Kalimantan, dengan segala kekayaan alam dan budayanya, merupakan cerminan nyata bagaimana Pancasila sebagai dasar negara terimplementasi kuat dalam sendi-sendi kehidupan masyarakatnya. Wilayah yang membentang luas ini dihuni oleh beragam suku, seperti Dayak, Melayu, Banjar, dan beragam suku pendatang lainnya, yang hidup berdampingan secara harmonis. Keberagaman ini justru menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan, berkat nilai-nilai Pancasila yang kuat mengakar.

Sejak lama, masyarakat adat di Kalimantan telah menjunjung tinggi prinsip musyawarah, gotong royong, dan toleransi beragama. Contohnya adalah kearifan lokal seperti “rumah betang” yang menjadi simbol kebersamaan, di mana berbagai keluarga hidup dalam satu atap besar tanpa memandang perbedaan latar belakang. Ini adalah wujud konkret dari sila ketiga Pancasila, “Persatuan Indonesia”, yang telah dipraktikkan jauh sebelum negara ini merdeka. Semangat kebersamaan ini terus dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Penerapan sila Ketuhanan Yang Maha Esa juga sangat terlihat di Kalimantan. Berbagai rumah ibadah berdiri berdampingan, dan perayaan hari besar keagamaan dirayakan dengan saling menghormati. Kerukunan antarumat beragama menjadi ciri khas yang patut dicontoh. Di tengah dinamika pembangunan dan masuknya investasi, masyarakat Kalimantan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip Pancasila untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan kelestarian budaya serta lingkungan.

Peran pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan lembaga adat sangat krusial dalam menjaga implementasi Pancasila ini. Program-program penguatan ideologi Pancasila terus digalakkan, baik melalui pendidikan formal maupun informal, untuk memastikan bahwa generasi muda memahami dan menginternalisasi nilai-nilai luhur ini. Dengan demikian, Kalimantan tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga memiliki fondasi moral dan sosial yang kokoh, menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup yang tak tergoyahkan Pemerintah daerah memegang kendali kebijakan dan program pembangunan yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Ini termasuk pengalokasian anggaran untuk pendidikan karakter, dukungan terhadap kegiatan keagamaan dan budaya, serta penegakan hukum yang berkeadilan. Melalui berbagai inisiatif, pemerintah berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya semangat persatuan dan kesatuan.